Posted in #PenariJemari

Hasai

Hentakan demi hentakan. Meski sering belajar, jantung tetap gagal menahan. Sesak tak dapat mencerna; apa pun alasan.

Adun di luar, taring di dalam. Tawa palsu tak mampu buat luka tenggelam. Pemenangnya belum berganti; masih kelam.

Sirah. Entah ‘kan tamat, atau justru memantapkan akar untuk menjadi sejarah. Kepalanya sudah telanjur pasrah.

Acang-acang yang berupaya menyelamatkan, mati di tengah jalan. Bagaimanapun, korban harus berjuang melepaskan diri dari berbagai bualan.

Ingar memalukan. Inggung menghancurkan. Mereka masih menutup mata dari [setidaknya] dua pilihan; berdamai dan memaafkan, atau lanjut hingga maut memisahkan.